Suatu
hari, ketika gue sedang membersihkan rak buku di rumah, gue mendapatkan harta
karun yang membuat hati ini menjadi girang. Awalnya saat melihat puluhan
buku yang semrawut tak karuan perasaan gue agak sedikit jengkel, tapi setelah
di tengah-tengah pekerjaan tersebut gue menemukan sebuah buku berjudul “Putri
Huan Zhu II (Antar Hidup dan Mati)” hati pun langsung kembali bersemangat. Sebenarnya novel karya Chiung Yao tersebut
sudah lama ada dirumah gue, tapi waktu pertama kali kakak membelinya gue masih
asyik dengan urusan lain, jadi belum sempat membacanya.
Setelah
melaksanakan tugas bersih-bersih rumah dan rak buku gue segera mandi, hasrat
keinginan gue untuk membaca novel Putri Huan Zhu pun harus tertunda lagi untuk
beberapa saat. Akhirnya setelah menunaikan shalat Asyar gue baru menyempatkan
diri untuk membacanya. Menyimak
lembar
demi lembar cerita Putri Huan Zhu, gue serasa diajak untuk melihat kebudayaan
cina zaman dahulu. Apalagi sewaktu masih sekolah di MI gue juga sempat nonton
drama Putri Huan Zhu yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta.
Membaca kisah
Xiao Yan
Zi, Yong qi, Xia Zi Wei, Fu Erkang sungguh menyenagkan. Di novel setebal
334 halaman ini, tersimpan berbagai cerita yang lucu, keren dan mengharu
biru. Xiao Yan Zi gadis yatim piatu yang
kehidupanya berubah setelah secara tidak sengaja ia diangkat sebagai seorang
Putri oleh kaisar Qianlong. Xiao Yan
Zi juga terkenal sebagai Putri yang tidak patuh pada aturan
kerajaan, bahkan dia sering bersitegang dengan permaisuri. Tapi karena
kepolosan yang dimilikinya, ia berhasil memikat hati Yong qi (Pangeran
kelima).
Sementara itu Xia Zi
Wei, gadis yang berperawakan lembut, suka menolong dan cerdas ini adalah putri
yang selau tertimpa musibah. Dia pernah hampir mati karena dihukum oleh Lao Foye (Ibu Suri). Pribadi Xia
Zi Wei yang demikian baik juga membuat Fu Erkang jatuh hati padanya. Tapi kisah
cinta kedua pasangan ini tentu tidak berjalan mulus. Banyak sekali tantangan
yang harus mereka hadapi.
Bagian yang paling
menarik dari novel ini adalah Puisi “Di Depan Tak Melihat Orang Lama, Di Belakang Tak Melihat Orang dari Masa Depan”.
Dalam novel Putri Huan Zhu, Chiung Yao
memang banyak mengexplore budaya orang cina, yang sangat senang mendengarkan
puisi, menyanyikan lagu, bermain tebak kata, membawa buntalan yang diletakkan di
saku tangan ketika bepergian dll. Namun puisi karya Cheng Ce’ang yang satu ini
menyimpan pesan yang begitu mendalam untuk gue “ Di depan tak melihat orang
lama, di belakan tak melihat orang dari masa depan, kesedihan langit dan bumi
pun bisa terbaca, patah hati seorang diri hingga meneteskan air mata”.
Kalimat
“ patah hati seorang diri” bisa gue ibaratkan sebagai orang yang
cintanya bertepuk sebelah tangan. Memang sulit ketika kita hidup pada posisi
seperti itu. Sehingga kita tidak bisa menerima orang baru atau dia (orang
lama) yang kita cintai. Bagi gue cinta ibarat butiran tasbih yang
seharusnya saling menguatkan, bukan saling menghancurkan. Mencintai berarti mau
menerima kekurangan bukan menuntut kelebihan. Cinta adalah rasa luar bisa yang
diberikan Tuhan kepada kita, jadi kita jangan sampai menodai cinta dengan
hal-hal yang negatif.
Wah, ini tontonan kesukaan saya jaman SMP. Ampe ngapalin lagu2nya..
BalasHapuswahhh pecinta oriental ya . . .??? terima kasih ya, sudah mau main ke blog gue . . . :)
Hapussudah pernah dipelm kan blm ya?kayanya bakalan seru ncih...
BalasHapuskalau filem layar lebar gue kurang tahu, tapi kalau filem dalam bentuk drama sudah ada . . . novel putri huan zhu juga punya judul cetita yang banyak "antara hidup dan mati" itu cuma salah satunya. . . .
HapusTerbitan tahun berapa ya, Sobat? Kayanya seru banget tu. Kemarin aku juga habis nemukan buku lama saya, terbitan thn 2000. judulnya Catatan Harian Seorang Dokter. sueneng banget rasanya.
BalasHapusasyikk mas irham komentar lagie @__@ hehehe, puti huan zhu II "antara hidup dan mati" itu buku terbitan tahun 2000 juga, tapi kalau putri huan zhu I aida kurang tahu itu buku terbit thn berapa??? coz novel purti huan zhu banyak banget versinya. . . btw Catatan Harian Seorang Dokter itu buku karya siapa . . .???
Hapusada yan punya filme ta?????
BalasHapuspengen bngett bisa liat filme :-) :-)